Cute Box Cat
Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

Rabu, 06 April 2016

Semester 5: Manajemen Risiko: Perhitungan Value at Risk dengan Pendekatan Distribusi Normal

PERHITUNGAN VALUE at RISK (VaR)
DENGAN PENDEKATAN DISTRIBUSI NORMAL

1.      Value at Risk (VaR)
Semenjak Morgan (1999) mempublikasikan Riskmetrics, perhitungan risiko dirasa sangat penting dalam analisis keuangan. Value at Risk merupakan salah satu bentuk pengukuran risiko yang cukup popular. VaR merupakan salah satu alat analisis statistik yang digunakan untuk mengukur kerugian dalam investasi.
VaR didefinisikan sebagai estimasi kerugian maksimum yang mungkin dialami pada suatu periode tertentu dengan tingkat kepercayaan (confidence level) tertentu. VaR dapat menghitung besarnya kerugian terburuk yang dapat terjadi berdasarkan volatilitas dari asset, tingkat kepercayaan akan terjadinya risiko dan jangka waktu penempatan asset.
Dalam penghitungan VaR, jika didefinisikan sebagai nilai investasi awal dari asset maka nilai asset pada akhir periode waktu adalah . Seperti diketahui bahwa expected return dan volatilitas dari R masing-masing adalah  dan adalah nilai asset pada tingkat kepercayaan (1-), dengan serta merupakan nilai return yang dihasilkan pada tingkat kepercayaan (1-).
Definisi VaR dibedakan menjadi dua macam yaitu VaR absolute dan VaR relative.  VaR absolute merupakan kerugian (dalam satuan uang) relative terhadap nol (tanpa acuan mean).
VaR absolute = .              (1)
VaR relative untuk distribusi umum didefinisikan sebagai kerugian relative terhadap mean.
VaR relatif = .                       (2)
Berdasarkan dua definisi tersebut, VaR ekuivalen dengan pengidentifikasian nilai minimum dari  atau titik kritis dari return , dimana VaR absolute (Mean Zero absolute VaR) mempertimbangkan kerugian murni dalam kaitannya dengan pergerakan pasar tanpa mempertimbangkan return yang diturunkan dari asset. VaR absolute mengasumsikan expected return berdistribusi normal dengan mean nol. Sedangkan VaR relative (Earnings at Risk) menyertakan expected return dalam perhitungan VaR.
            Dalam praktek, jika yang digunakan adalah pendekatan metode parametrik, maka yang digunakan adalah VaR relatif, karena aplikasi VaR relatif lebih mudah yaitu tidak membutuhkan evaluasi mean return. Untuk selanjutnya pembahasan difokuskan pada VaR relatif.
            Dalam bentuk umum, VaR dapat ditentukan melalui distribusi nilai return di masa depan  dengan : return asset. Pada tingkat kepercayaan (1-) akan ditentukan nilai sehingga probabilitas  lebih dari sama dengan (1-).
                        (3)
Atau probabilitas munculnya nilai return kurang atau sama dengan  , yaitu sama dengan , adalah sebagai berikut.
            = .                        (4)
            Dengan kata lain, pada daerah (] harus sama dengan  (misal 5%). Nilai  merupakan persentil- dari distribusi return yang merupakan nilai kritis dengan peluang yang sudah ditentukan. Perhitungan VaR dalam persamaan (4) bersifat fleksibel untuk setiap distribusi peluang.
2.      Tingkat kepercayaan
Tingkat kepercayaan yaitu peluang bahwa VaR tidak akan melampaui maksimum kerugian. Penentuan tingkat kepercayaan dalam perhitungan VaR tergantung penggunaan VaR. Hal ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengambil risiko kerugian. Semakin besar risiko yang diambil perusahaan, semakin besar pula tingkat kepercayaan dan alokasi modal untuk menutupi kerugian modal yang diambil.
3.      Periode waktu
Periode waktu (holding period) yaitu periode suatu institusi memegang suatu asset. Pada umumnya, institusi-institusi financial seperti perbankan, VaR dihitung dalam periode 1 hari, 1 minggu (5 hari bisnis) sampai 2 minggu. Sedangkan perusahaan yang mempunyai asset real seperti perusahaan property atau real estate menggunakan periode waktu lebih lama yaitu 1 bulan (20  hari bisnis) sampai dengan 4 bulan bahkan 1 tahun.
Untuk holding periode lebih dari 1 hari, diperlukan konversi untuk mean dan variansi dari return selama periode yang diinginkan. Jika  dan  menyatakan mean dan variansi dari return sepanjang holding period (hp) tertentu,  maka mean dan variansi sepanjang hp tertentu adalah:
                                                                  (5)
, sehingga .                        (6)
Secara umum, the Bassel Commettee on Banking Supervision menentukan aturan konversi waktu dalam perhitungan VaR sebagai square root time rule (Dowd, 2002) sebagai:
VaR(hp, (1-α)) =  VaR(1, (1-α)).             (7)
4.      Normal Value at Risk
Perhitungan VaR dengan distribusi normal merupakan perhitungan VaR dengan pendekatan parametrik karena melibatkan estimasi parameter. Langkah awal yang harus dilakukan adalah membawa bentuk distribusi umum  ke bentuk distribusi normal standard , dengan mean 0 dan variansi 1.
             Perhitungan VaR ekuivalen dengan perhitungan deviasi sehingga luas daerah sebelah kiri sama dengan , maka
            ==
=
=,                                                     (8)
dengan 1- adalah tingkat kepercayaan dari variabel random normal standard Z. Jika dipilih tingkat kepercayaan 1-, maka didefinisikan sebagai kuantil distribusi normal standard sedemikian hingga  dari densitas peluang berada di sebelah kiri dan 1- berada di sebelah kanan. Sebagai contoh pada tingkat kepercayaan 95% (=5%) akan diperoleh =-1,645. Sehingga
.                                                (9)
Selanjutnya dapat dibentuk formulasi VaR dengan mensubsitusikan persamaan (9) ke persamaan (2), yaitu:
VaR = .
        =
VaR=.                                             (10)
Kemudian subsitusikan persamaan (10) ke dalam persamaan (7) sehingga diperoleh rumus untuk VaR sepanjang holding period (hp) dan tingkat kepercayaan (1-α) sebagai berikut:
VaR(hp, (1-α)) =               (11)
Contoh Perhitungan VaR
Dalam perhitungan VaR, ada 3 komponen penting yang harus diperhatikan, yaitu holding period, tingkat kepercayaan dan estimasi kerugian.  Dalam contoh perhitungan VaR ini diasumsikan besarnya investasi Rp 1 milyar. Perhitungan VaR menggunakan persamaan VaR normal.
Contoh
Diberikan data return saham Bumi resources, Telkom, Inco dan UNTR sebagai berikut.
Tanggal
BUMI
r(bumi)
TELKOM
r(telkom)
Rp (Bumi,Telkom)
INCO
UNTR
2-Jan-08
6000
7600
32300
6700
3-Jan-08
6000
0
7600
0
0
29850
7100
4-Jan-08
6350
0.056695
7800
0.025975
0.031892
29950
7500
7-Jan-08
6400
0.007843
7800
0
0.001511
30050
7400
8-Jan-08
6300
-0.01575
7750
-0.00643
-0.00823
29550
7300
9-Jan-08
6350
0.007905
7700
-0.00647
-0.0037
29000
6800
14-Jan-08
6350
0
7800
0.012903
0.010418
27000
6900
15-Jan-08
6100
-0.04017
7750
-0.00643
-0.01293
26950
6850
16-Jan-08
5650
-0.07663
7550
-0.02615
-0.03587
27750
7050
17-Jan-08
5650
0
7650
0.013158
0.010624
28600
7050
18-Jan-08
5650
0
7750
0.012987
0.010486
30150
7100
21-Jan-08
5050
-0.11227
7550
-0.02615
-0.04273
30250
6800
22-Jan-08
4700
-0.07183
7450
-0.01333
-0.0246
31550
6600
23-Jan-08
5425
0.143455
7300
-0.02034
0.011207
32800
6650
24-Jan-08
5400
-0.00462
7450
0.02034
0.015533
34850
6550
25-Jan-08
5950
0.096992
7500
0.006689
0.024081
35800
6550
28-Jan-08
6500
0.088411
7350
-0.0202
0.000716
35600
6600
29-Jan-08
6600
0.015267
7400
0.00678
0.008414
34200
6600
30-Jan-08
6400
-0.03077
7600
0.026668
0.015605
34500
6650
31-Jan-08
6400
0
7600
0
0
34500
6750
1-Feb-08
6650
0.038319
7400
-0.02667
-0.01415
34200
6750
4-Feb-08
7250
0.086385
7500
0.013423
0.027475
33000
6850
5-Feb-08
7350
0.013699
7900
0.05196
0.044591
32500
6750
6-Feb-08
7150
-0.02759
8200
0.037271
0.024779
32800
6650
11-Feb-08
7000
-0.0212
8600
0.047628
0.034371
33500
6650
12-Feb-08
6850
-0.02166
8450
-0.0176
-0.01838
33650
6450
13-Feb-08
7100
0.035846
8550
0.011765
0.016403
33500
6500
14-Feb-08
7300
0.02778
8100
-0.05407
-0.0383
35500
6300
15-Feb-08
7250
-0.00687
7950
-0.01869
-0.01642
35300
6350
18-Feb-08
7400
0.020479
7900
-0.00631
-0.00115
36050
6500
19-Feb-08
7450
0.006734
8000
0.012579
0.011453
37950
6650
20-Feb-08
7350
-0.01351
8050
0.006231
0.002428
40050
6800
21-Feb-08
7800
0.059423
7850
-0.02516
-0.00887
41700
6850
22-Feb-08
7950
0.019048
8000
0.018928
0.018951
42950
7100
25-Feb-08
7850
-0.01266
8200
0.024693
0.017499
42200
7400
26-Feb-08
7750
-0.01282
8450
0.030032
0.021779
42200
7300
27-Feb-08
7900
0.01917
8450
0
0.003692
41950
7100
28-Feb-08
7950
0.006309
8300
-0.01791
-0.01325
41450
7100
29-Feb-08
7700
-0.03195
8400
0.011976
0.003516
40850
7100

1.      Perhitungan manual pada saham BUMI
a.                   Mean
=1/39 (0 + 0.056695+ …+0) = 0.006565
b.                  Standard deviasi
=1/(39-1) [(0-0.006565)2 +(0.056695-0.006565)2 +… 
+ (0.006565)2 ]
= 0.002308
c.                   Perhitungan normal VaR dengan tingkat kepercayaan 95% dan holding period 1 hari
VaR (hp, (1-α)) =  
VaR (1, 95%) =
                        = -(-1,645).1.( 0.048042)(1.000.000.000)
                        = 79.030.000
Nilai normal VaR dengan tingkat kepercayaan 95% dan holding period 1 hari adalah 7,903%
d.                  Perhitungan normal VaR dengan tingkat kepercayaan 95% dan holding period 5 hari
VaR (hp, (1-α)) =  
VaR (5, 95%) =
                        = -(-1,645). .(0.048042)(1.000.000.000)
                                    = 176716000

Nilai normal VaR dengan tingkat kepercayaan 95% dan holding period 5 hari adalah 17,6716%

PORTOFOLIO
            Portofolio adalah gabungan dua sekuritas atau lebih yang terpilih sebagai target investasi dari investor pada suatu kurun waktu tertentu dengan ketentuan tertentu, misalnya mengenai proporsi pembagian dana atau modal yang ditanamkan (Tandelilin, 2001).
            Dalam pembentukan portofolio, seorang investor berusaha memaksimalkan tingkat pengembalian (expected return) dari investasi dengan tingkat risiko tertentu atau dengan kata lain, portofolio yang dibentuk dapat memberikan tingkat risiko terendah dengan expected return  tertentu. Portofolio yang mencapai tujuan tersebut disebut dengan portofolio yang efisien. Jika seorang investor dihadapkan pada beberapa portofolio yang efisien, maka investor sebaiknya memilih portofolio yang optimal.
            Dalam pembetukan portofolio, setiap asset memiliki kontribusi dengan pembobotan . Dalam portofolio optimal, komposisi bobot ditentukan menggunakan kriteria optimalitas. Kriteria optimalitas yang dimaksud adalah dengan menggunakan efisiensi varian dari portofolio yang dibentuk dan tidak memasukkan asset bebas risiko (seperti SBI) dalam portofolionya. Penentuan bobot optimal dapat diselesaikan dengan batasan bahwa jumlah bobot portofolio = 1 ().
            Didefinisikan varian portofolio sebagai:
.
Meminimalkan fungsi  terhadap sama halnya dengan meminimalkan fungsi .
Tujuannya adalah meminimalkan risiko berdasarkan mean return portofolio yang terbentuk. Secara matematis dapat ditulis sebagai:
            ,
dengan batasan .
Secara matematis, permasalahan optimalisasi tersebut dapat diselesaikan dengan fungsi Lagrange.
                     (12)
dengan L= fungsi Lagrange,
= faktor pengali Lagrange.
Untuk mendapatkan nilai optimal dari bobot , fungsi L diturunkan parsial terhadap dan hasilnya disamakan dengan nol. Turunan parsial L terhadap  adalah:
                                         (13)
Dengan mensubsitusikan persamaan (13) ke (12) diperoleh:
Besaran tersebut merupakan fungsi dari  maka
                             (14)
Persamaan (14)  disamakan dengan nol, sehingga diperoleh:
                                              (15)
karena
.
Persamaan (15) disubstitusikan ke (13) diperoleh bobot :
.
Jika bobot masing-masing asset sudah ditentukan maka return portofolio dapat ditentukan dengan rumus:
dengan  : bobot asset ke-i (i=1,2,…, N) dan
   : return asset ke-i pada periode waktu t.
Risiko portofolio adalah kerugian yang dihadapi secara total karena harga sekumpulan asset lebih kecil dari pada return portofolio yang diharapkan. Semakin banyak peluang terjadinya return yang rendah bahkan negative dari suatu portofolio investasi maka semakin berisiko suatu portofolio investasi. Semakin besar dispersi dari expected return suatu portofolio investasi maka semakin besar pula risiko portofolio investasinya dengan asumsi berdistribusi normal.
Pada dasarnya retun portofolio dipengaruhi oleh:
  1. Risiko masing-masing saham
  2. Proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham
  3. Kovarian atau koefisien korelasi antarsaham dalam portofolio
  4. Jumlah saham yang membentuk portofolio (Halim, 2005).
Penghitungan VaR portofolio
Dengan asumsi periode kepemilikan 1 hari (harian) maka rumus (11) menjadi VaR(1-α)= . Perbedaan perhitungan VaR individu dan VaR portofolio terletak pada perhitungan volatilitas  (). Pada perhitungan VaR portofolio, volatilitas dapat diestimasi dengan akar kuadrat dari varian portofolio. Langkah-langkah perhitungan VaR portofolio adalah sebagai berikut.

Materi by Dosen Manajemen Risiko Statistika Undip